Salah satu fungsi sebagai orang tua, adalah harus selalu menjaga, merawat, serta mendidik anak. Karena bagaimanapun anak adalah tanggung jawab dari orang tua. Salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh orang tua adalah merawat kesehatan sang anak.
Perawatan kesehatan anak yang harus bunda ketahui ialah dengan melakukan imunisasi, dikarenakan imunisasi sangatlah penting yang harus dilakukan untuk bayi berusia 12-18 bulan yang mempunyai tujuan untuk menjaga kekebalan tubuh yang dapat menimalkan resiko bayi terkena penyakit. Sehingga, imunisasi mempunyai manfaat yang mampu melindungi bayi dari serangan bakteri dan juga virus yang rentan terjangkit pada bayi usia dini. Dari sekian banyak pemberian imunisasi, salah satunya adalah vaksin Difteri, Tetanus, dan Pertusis (Dtap).

Memilih Tempat Vaksin Difteri Terpercaya
Bagi kamu yang hendak vaksin difteri. Anda bisa memilih Halodoc sebagai salah satu situs terpercaya dalam memberikan rekomendasi tempat vaksin Surabaya, Bandung,Medan, Jakarta, maupun kota lainnya. Kamu bisa sortir lokasi dan harga sesuai budget. Sebagai Website solusi kesehatan terlengkap di Indonesia, Halodoc memberikan berbagai pelayanan seperti, chat dokter, kunjungi rumah sakit, beli obat, cek lab dan update informasi seputar kesehatan.
Apa Itu Penyakit Difteri, Tetanus, dan Pertusis?
Perlu diketahui bahwa penyakit difteri, tetanus, dan pertusis merupakan tiga penyakit yang berbeda yang masing-masing memiliki risiko tinggi dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Adapun penyebab dari ketiga penyakit ini adalah bakteri. Maka dari itu, sebaiknya pemberian vaksin DPT tidak boleh dilewatkan.
Difteri ini merupakan penyakit infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Dimana, penyakit ini akan membentuk lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan, sehingga menyebabkan anak sulit makan dan bernapas. Jika infeksi ini dibiarkan dan tidak segera diobati, maka racun yang dihasilkan oleh bakteri akan menyebabkan kerusakan saraf, ginjal, dan jantung.
Sedangkan pertusis merupakan penyakit infeksi bakteri yang menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan batuk parah. Apabila anak dibawah satu tahun terserang penyakit ini, maka kemungkinan bisa mengalami kejang, pneumonia, kerusakan otak, bahkan hingga kematian.
Sementara tetanus merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kekakuan otot parah, kejang otot, dan kelumpuhan. Penyakit tetanus ini juga disebabkan oleh bakteri. Berbeda dengan pertusis dan difteri, penyakit tetanus tidak ditularkan dari orang ke orang, namun dari luka yang kotor dan terpapar tanah.
Pemberian Vaksin DPT
Perlu diketahui pemberian imunisasi DPT pada anak-anak ini diberikan sebanyak lima kali, sejak berusia 2 bulan – 6 tahun. Tiga pemberian pertama pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Pemberian vaksin yang ke-4 ini diberikan pada usia 18 bulan, dan pemberian yang terakhir pada usia 5 tahun. Adapun dosis yang diberikan yakni satu kali suntikan setiap jadwal imunisasi. Namun, jangan memberikan vaksin saat anak anda mengalami sakit parah, tunggu hingga keadaan anak membaik. Selain itu, jangankan diberikan imunisasi lanjutan apabila anda anda mengalami :
- Terjadi gangguan pada sistem saraf atau otak, dalam waktu 7 hari setelah mendapatkan suntikan vaksin.
- Timbul reaksi alergi berat yang bisa mengancam nyawa, setelah anak mendapatkan vaksin DPT.
Segera bawa anak anda ke dokter jika setelah pemberian imunisasi mengalami hal-hal berikut :
- Demam di atas 40 derajat celsius
- Anak anda tidak berhenti menangis setidaknya selama 3 jam
- Anak anda mengalami kejang bahkan hingga pingsan
Efek Samping Vaksin DPT
Efek samping vaskin DPT biasanya akan terjadi dalam waktu 1-3 hari setelah pemberian vaksin. Adapun efek samping dari pemberian vaksin DPT ini seperti :
- Demam ringan
- Bengkak pada bagian yang disuntik
- Kulit pada bagian suntikan akan menjadi merah dan terasa sakit
- Anak anda akan terlihat lelah
- Anak anda akan menjadi lebih rewel